Lebah Yang Selalu Ingat Rasanya Madu
Kamu tahu kan rasanya jatuh cinta pada orang yang kita anggap teman dekat, saya merasakan itu. padahal awalnya saya lebih sering untuk memakiny, mungkin ini yang biasa kita sebut "awalnya benci lama-lama mencintai".
Kadang saya bingung dengan hati dan pikiran saya sendiri. Kenapa sih kamu bisa sering muncul di pikiran saya waktu saya ingin pergi tidur? Dan kenapa hati saya tidak bisa menolak kenyataan itu? Kamu udah kayak martabak yang selalu buat orang ketagihan rasa dengan bentuk yang biasa saja, dan anehnya martabak itu ngga ada di depan orang itu. Bikin kepikiran dan selalu ada rasa ingin memilikinya.
Kamu tau kan? kalo kita awal bertemu hanya saling bertukar cerita, meski itu dengan topik cuaca, padahal cuaca malam itu biasa saja, tapi satu hal yang paling saya ingat. Kita berdua sama-sama menikmatinya.
Lama-lama setelah kita berdua biasa bersama, kita menjadi dekat. Sudah seperti seekor lebah yang ngga mau pergi dari putik bunga yang mekar di taman yang indah itu. Kemana-mana berdua, memecahkan sebuah masalah berdua, hingga sering kali dianggap kalau kita berdua itu adalah sepasang kekasih mesra. Padahal nyatanya kita selalu berdebat dengan satu tujuan yang sama.
Tapi sekarang semua itu hilang secara tiba-tiba. Kamu pergi dan selalu susah untuk saya hubungi. Menghindar ketika saya datangi. Dan lebih memilih diam saat kita sedang bertatap muka. Memang sih bunga yang mekar indah di taman tidak hanya di datangi oleh satu lebah saja. Ada kalanya lebah lain datang dan menetap disana juga.
Mungkin kini saya harus pergi dari kamu, entah kemana tujuannya. Membawa sisa madu yang pernah kita hasilkan berdua, yang kini rasanya pahit, karena saya lebih suka menghisapnya pelan-pelan bersama kamu.
Ketahuilah satu hal, saya pergi dan meninggalkan wujudmu, tapi tidak dengan ingatan yang selalu berkata kepada diri saya, bahwa kamu adalah penghasil madu terbaik yang pernah saya singgahi.
Komentar