Amsterdam Bersama Doa Yang Semoga Saja Terwujudkan


     Tuhan itu ngga pernah tidur. Tiap kedipan mata kamu pasti ada keajaiban. Seperti kamu melihat saya setiap pagi. Setiap kamu mau mulai  aktifitas kembali. Saya akan berusaha untuk selalu hadir. Setiap jam, setiap menit, setiap detik, setiap kamu menghembuskan nafas segar dunia ini dengan gratis. Bahkan ketika kamu mengedipkan mata. Saya akan selalu hadir dalam bentuk bahagia. Layaknya pelangi setelah hujan turun.


    Mungkin kita ngga bisa selamanya bersama di dunia ini. Tapi saya memohon kepada pemilik langit dan bumi untuk melindungi dirimu dari semua rasa sedih yang ada. Membuat kamu tertawa kecil dengan wajah imut yang Tuhan karuniakan kepada kamu. Tuhan saya titip dia. Dalam relung hari yang paling dalam dan menenangkan. Dalam setiap kata yang membuat dia tertawa. Dalam tiap doa yang saya terbagkan kepada-Mu.


    Setelah dari New York. Saya ingin mengajak kamu ke Amsterdam, Belanda. Tempat bagi bunga-bunga taman menghiasi kota. Tempatnya kamu bertemu dengan perumpaman yang selama ini saya inginkan. Mengunjungi langit dengan doa yang akan selalu saya selipkan nama kamu di dalamnya. Biar Tuhan bisa mendengar lebih jelas suara hati saya. Cinta saya kepada kamu yang selama ini sulit sekali untuk terucapkan, tapi bisa selalu kamu rasakan. Biru langit dan putih awan akan menjadi jembatannya. Saya berjanji, akan mencintai kamu apa adanya. Dengan sederhana. Dengan rasa ikhlas bumi menerima pesan dari langit melalui tiap tetes air hujan yang jatuh.


    Ikhtiar saya selalu tentang kamu dan orang tua kita berdua. Kamu sebagai ibu dari anak yang kita buat bersama. Serta saya sebagai imamnya, memberikan contoh terbaik untuk mereka. Memberi bekal sebelum bertemu dengan sang pemilik langit dan para utusannya di surga sana. Bonus untuk mereka yang bisa kita buat tertawa juga.

Komentar

Postingan Populer