Kyla.


     Ngga pernah sih saya ngebayangin kalo kamu bakal benar-benar hadir dalam hidup saya suatu saat nanti. Kamu yang bakal jadi tempat untuk mendengar semua cetira hidup saya setiap hari. Kamu yang bakal menjadi tempat paling nyaman untuk saya menyandarkan diri ketika dunia menyalakhan dan memberikan ujian kepada saya. Bahkan kedita tempat-tempat yang dulu saya bangun menjadi megah sibuk dengan masing-masing masalah yang mereka hadapi. Cuma kamu yang mau menjadi rumah bagi saya. Cuma kamu yang berusaha sebaik mungkin buat saya biar bertahan dengan kejamnya dunia.

    Kamu juga yang bilang tentang untuk menjadi tempat paling layak di semua orang itu harus punya mental baja. Kamu juga yang bilang kalau mau menjadi pribadi yang berguna setidaknya bisa berguna dulu buat diri sendiri. Dan yang paling saya suka dari kamu adalah ucapanmu tentang, "Kamu boleh kok ngelakuin semua hal yang kamu mau buat ngebantu orang lain. Tapi kamu ngga boleh lupa kalo kamu punya aku yang bakal menjadi rumah buat tiap masalah yang selalu hadir dalam bentuk senang maupun susah. Aku bakal selalu ada buat kamu".

    Semangat buat saya yang berusaha supaya dunia tetap baik-baik saja bahkan ketika bintang ngga terlihat di langit alam karena awan menutupinya. Dan ketika cahaya hangat matahari pagi yang ngga lagi bersinar cerah seperti tanpa awan, tapi kamu bisa hadir memberikan keduanya dalam bentuk nyata di sebelah saya. Berjalan di jalan yang sama menuju satu tujuan yang baik.

    Mungkin alasan saya satu-satunya adalah karena kamu tercipta memang untuk saya. Kiriman nyata dari sang pemilik langit untuk saya melalui rahim seorang ibu yang telah berhasil mengeluarkan kamu ke dunia ini. Tulisan saya juga selalu tentang kamu. Yang lebih indah dari ribuan bintang di angkasa, dan lebih hangat dari mentari pagi tanpa awan yang menutupinya.

    Memori saya selalu mengingat hal tentang kamu sekecil apapun. Bahkan ketika kita pertama kali bertemu setelah masa-masa SMP dulu. Kalimat yang saya ucap ke kamu dulu waktu kita di Jakarta, di kantor yang sama. 

    "Kamu Kyla kan?" kata saya.

    Lalu kamu menjawab, "Iya, aku Kyla".

    Jawaban itu yang membuat saya ingin sekali mengucap terima kasih kepada sang pemilik langit karena telah menjaga kamu hingga akhirnya kita dipertemukan kembali setelah lebih dari 10 tahun. Dan kamu masih cantik dengan senyum manis yang kamu berikan.

Komentar

Postingan Populer