Imajinasi Lebih Baik Untuk Saya

    Dari setiap perjalanan yang kita lakukan, saya berimajinasi tentang kamu yang selalu berada di samping saya. Setiap saat, setiap waktunya. Tidak ada satu momen untuk niatan melupakan kamu dalam setiap proses menuju target hidup saya. Untuk alasannya adalah mungkin saya hanya bisa suka sama kamu dari kejauhan. Dan masalah yang terjadi adalah saya tidak tau mengenai perasaan atau apa yang kamu rasakan kepada saya juga sama seperti saya kepada kamu?

    Perjalanan yang selalu saya impikan adalah bisa berkeliling dunia, menghabiskan waktu berdua bersama kamu. Tidak mengesampingkan pekerjaan, karena pekerjaan yang baik adalah bersama support sistem yang baik juga. Karena saya yakin kalau melakukan apapun sendirian itu lebih sulit dan saya yakin kalau kamu adalah suport sistem terbaik dalam hidup saya.

    Melihat kamu berdiri sambil memegang kopi dalam imajinasi saya itu sangat seru. Saya suka sekali momen itu. Tapi saya lebih suka kalau itu adalah imajinasi saja. Karena belum tentu apa yang sekarang saya bayangkan akan menjadi lebih baik kalau akan menjadi nyata. Atau bahkan imajinasi saya lebih baik dari pada menjadi nyata. Saya yakin kalau tidak semua bentuk nyata dari imajinasi akan menjadikan hal itu lebih baik. Mungkin itu akan membuat saya bahagia, tapi belum tentu hal itu baik buat saya. Sebab, tidak semua bahagia itu baik. Tapi, belum tentu kesedihan itu juga buruk untuk kita.

    Kembali bicara tentang kamu yang masih menjadi imajinasi paling menyenangkan bagi saya, serta paling menyakitkan bagi saya juga. Kenapa? Karena saya harus menahan kangen dari kejauhan, serta harus menahan rasa sakit ketika tau kenyataan mengenai kamu sedang dekat dengan orang lain.

Komentar

Postingan Populer