Sebuah Pertanyaan Untuk Hati Yang Membutuhkan Jawaban
Entah kenapa saya juga tidak tau, bagaimana rasa ini timbul. Suka, cinta, benci, semua emisi dalam diri yang tak lagi ternaungi oleh pikiran sendiri. Kamu hadir dalam senriri di ingatan yang mungkin tidak ingin saya kenang.
Wanita manis dengan senyum diwajahnya. Kamu, teman satu perjuangan yang kini hilang, menghantui pikiran saya, setiap malam hadir dalam mimpi saya, hingga saya sendiri bingung, bagaimana kamu bisa hadir? Beri tau saya yang sebenarnya, beritau saya bahwa sebenarnya kamu benci kepada saya.
Saya suka kepada kamu, tapi beri saja jawaban pastinya. Jangan buat saya selalu berfikir kalau jawaban tidak kamu itu bukan jawaban yang sebenarnya. Kamu itu seperti benalu dalam mimpi indah seseorang.
Saya benci kamu, dalam setiap sajak yang saya buat. Mengapa selalu kamu yang saya ingat? Dan anehnya itu terjadi saat kita tidak lagi dekat. Sudah seperti buah yang jatuh dari pohon tapi dia selalu merasa bahwa buah itu masih berada di atas pohon itu.
Beri saya penjelasan, dengan sebuah pertemuan di atas meja makan restoran yang penuh dengan perbincangan. Saya ingin kamu mengutarakan soal kebenaran, isi hati seorang perempuan, yang kini sudah jarang berhubungan. Kepada saya dan hati kita berdua.
Wanita manis dengan senyum diwajahnya. Kamu, teman satu perjuangan yang kini hilang, menghantui pikiran saya, setiap malam hadir dalam mimpi saya, hingga saya sendiri bingung, bagaimana kamu bisa hadir? Beri tau saya yang sebenarnya, beritau saya bahwa sebenarnya kamu benci kepada saya.
Saya suka kepada kamu, tapi beri saja jawaban pastinya. Jangan buat saya selalu berfikir kalau jawaban tidak kamu itu bukan jawaban yang sebenarnya. Kamu itu seperti benalu dalam mimpi indah seseorang.
Saya benci kamu, dalam setiap sajak yang saya buat. Mengapa selalu kamu yang saya ingat? Dan anehnya itu terjadi saat kita tidak lagi dekat. Sudah seperti buah yang jatuh dari pohon tapi dia selalu merasa bahwa buah itu masih berada di atas pohon itu.
Beri saya penjelasan, dengan sebuah pertemuan di atas meja makan restoran yang penuh dengan perbincangan. Saya ingin kamu mengutarakan soal kebenaran, isi hati seorang perempuan, yang kini sudah jarang berhubungan. Kepada saya dan hati kita berdua.
Komentar