Semoga Tidak Lagi Menjadi Semoga
Boleh tidak saya bilang sebuatu pada kamu? Saya kengen kamu. Senyum kamu, tawa kamu, pertengkaran kita, kerja sama kita, saling mengalah satu sama lain. Saya benar-benar kangen masa-masa itu. Dan ingat ngga kamu, setiap kita ada masalah, kita selalu mencoba menurunkan ego kita masing-masing, entah itu saya yang menelpon kamu atau kamu yang tiba-tiba mengirim pesan kepada saya, meski akhirnya kita saling bercerita panjang lebar dan kembali lagi ketawa sama-sama.
Oh iya ini sudah hari ke berapa ya saya tidak bertemu bahkan melihat wajah kamu yang manis waktu senyum atau tertawa? Maaf ya, saya benar-benar lupa. Kamu sedang apa sekarang? kalo boleh saya tebak, kamu pasti lagi mengingat-ingat pertengkaran antara kita? Ya memang sih itu hal paling menyebalkan tapi ya hal itu juga yang sama-sama kita kangenin. Kenapa bisa begitu ya? Kamu tau ngga alasannya? Kalau saya enggak tau. Wkwkwkwk.
Ehmmm... bahas apa lagi ya? Nggak tau ah, saya juga bingung. Sangking bingungnya saya sampai nggak tau harus bicara apa lagi. Mungkin sih hal terakhir soal hubungan kita yang nggak tau apa ya? Apa itu teman biasa? Teman dekat? Teman debat? Sahabat? Atau musuh yang punya tujuan yang sama? Kamu simpulkan sendiri saja lah, saya bingung.
Saya kangen sekali sama kamu, yah tapi sudah lah. Semoga kita bisa sama-sama lagi. Ah saya tau, gimana kalau kita sama-sama berdoa, tapi sebelum itu tutup dulu mata kamu, kalau sudah, coba pelan-pelan kamu bicara dalam hati, "Tuhan, saya berdoa kepada engkau, semoga saya dan dia bisa sama-sama". Kalau sudah selesai berdoa, jangan lupa bilang, "Semoga tidak lagi menjadi semoga, tapi menjadi nyata". Amin...
Oh iya ini sudah hari ke berapa ya saya tidak bertemu bahkan melihat wajah kamu yang manis waktu senyum atau tertawa? Maaf ya, saya benar-benar lupa. Kamu sedang apa sekarang? kalo boleh saya tebak, kamu pasti lagi mengingat-ingat pertengkaran antara kita? Ya memang sih itu hal paling menyebalkan tapi ya hal itu juga yang sama-sama kita kangenin. Kenapa bisa begitu ya? Kamu tau ngga alasannya? Kalau saya enggak tau. Wkwkwkwk.
Ehmmm... bahas apa lagi ya? Nggak tau ah, saya juga bingung. Sangking bingungnya saya sampai nggak tau harus bicara apa lagi. Mungkin sih hal terakhir soal hubungan kita yang nggak tau apa ya? Apa itu teman biasa? Teman dekat? Teman debat? Sahabat? Atau musuh yang punya tujuan yang sama? Kamu simpulkan sendiri saja lah, saya bingung.
Saya kangen sekali sama kamu, yah tapi sudah lah. Semoga kita bisa sama-sama lagi. Ah saya tau, gimana kalau kita sama-sama berdoa, tapi sebelum itu tutup dulu mata kamu, kalau sudah, coba pelan-pelan kamu bicara dalam hati, "Tuhan, saya berdoa kepada engkau, semoga saya dan dia bisa sama-sama". Kalau sudah selesai berdoa, jangan lupa bilang, "Semoga tidak lagi menjadi semoga, tapi menjadi nyata". Amin...
Komentar