The Happy Day Will Be Come
Saat pikiranmu penuh dengan hal-hal yang membingungkan dan tak mampu untuk memecahkan semua masalah yang kini terjadi, tubuhmu melemah dan merasa tak ada tempat untuk berhenti, sejenak pikir dan ingatlah bahwa kelak semua usahamu akan terbayar di akhir nanti. Pengalihan sederhananya adalah relaxasikan keadaan dengan sebuah kebahagiaan. Entah itu hanya membuat orang sekitar kita tertawa atau memberi sedikit dari apa yang kita punya.
Berbahagia tak perlu dengan segudang harta melimpah, uang yang tidak ada habisnya, sampai mencari sebuah wanita untuk mencinta. Cukup dengan bersikap apa adanya, tertawa seperti biasa, menutup luka dengan topeng bahagia pada wajah juga tidak apa-apa. Toh pada kenyataannya adalah menjadi baik-baik saja di depan semua orang itu sangat susah.
Mungkin kita perlu tempat untuk bercerita, tempat untuk berkeluh kesah, tempat untuk meneteskan butir-butir air mata sebagai tanda bahwa sebenernya kita sedang terluka. Guna dari air mata itu adalah memberi keringanan pada beban yang telah diberikan, jadi tidak apa-apa. Menangislah semua orang berhak melakukannya.
Dan semua hal akan ada hari lebarannya. Hari dimana kita bisa kembali seperti sediakala. Hari yang menuntun kita bertemu dengan seorang wanita yang akan menerima kita apa adanya, menjadi tempat bersandar, berbagi cerita, tertawa lepas bersama, saling memberi dukungan saat kita sedang melakukan sebuah usaha.
Hari itu akan tiba. Tunggu saja, ini semua hanya perkara waktu. Semakin kita tertempa dengan kuat, tubuh kita akan menjadi seperti mata pisau yang bisa menerima dan melawan masalah selanjutnya. Tetap semangat, kalau lelah ya istirahat. Jangan berputus asa, berjalanlah perlahan-lahan. Kalau kakimu susah untuk berdiri, menyeretlah di lantai. Intinya jangan menyerah. Waktu untuk bahagia pasti akan segera tiba. Dan wanita yang kau tunggu akan hadir pada saatnya. Jadi lakukan hari-harimu dengan bahagia.
Komentar