Anugerah Terindah
Ini bukan tentang kamu, Ini tentang kita yang sudah saling jatuh cinta. Kamu sosok yang selalu ada, kamu sosok yang setia buat bisa bikin aku ketawa. Kamu sosok yang buat aku jadi tau apa itu artinya teman bicara. Iya, aku bersyukur sudah di pertemukan oleh tuhan dengan kamu. Aku yang selalu mencari kamu ketika senang maupun terluka. Aku yang sempat membuat kamu kecewa sebelumnya, dan kini izinkan aku untuk memperbaiki semuanya. Aku ingin menjadi tempat kamu untuk pulang. Memelukmu saat sepi mulai datang. Membuat kamu tersenyum lebih hangat dari mentari pagi. Aku kini mencintai kamu seutuhnya.
Tiap aku bercerita tentang hari ini. Selalu kamu yang mendengar dan memperhatikan. Perasaan nyaman yang sempat aku kecewakan, kini menjadi tempat paling aku tunggu kedatangannya. Aku kangen kamu. Aku ingin kamu menjadi teman cerita sampai nanti kita tua. Duduk di teras rumah sambil berpegangan tangan. Nggak lupa ada teh hangatnya. Kamu semangatku. Aku nggak kehilangan kamu dengan menyesal. Dan di kesempatan kedua ini, aku ingin menjadi tempat untuk kamu singgah selamanya. Jangan pernah pergi. Aku takut sendiri dan kamu sendiri menjadi sedih.
Pagi ini, aku ingin berterima kasih pada tuhan. Nggak tau kenapa, hanya setiap aku sama kamu, semua letih dan rasa perih yang aku punya tiba-tiba pergi. Seneng aja gitu. Bisa ketawa lagi, sama orang yang cinta aku dengan apa adanya. Bisa ketawa lagi, sama orang yang aku cinta dengan sederhana. Dan aku harap, kita selalu seperti ini selamanya.
Kata bapak aku, kamu orangnya baik. Dari dulu itu bapak nggak pernah kasih izin aku buat keluar rumah terlalu lama. Tapi nggak tau kenapa, waktu kamu yang datang ke rumah, bapak selalu aja izinin aku buat main. Emang kamu pakai jurus apa sih? Masa iya, gara-gara bapak sukanya cerita, kamu cuman duduk sambil sautin biasa aja. Bapak bisa langsung luluh hatinya? Tapi aku juga setuju sih sama bapak. Aku setuju kalau kamu itu baik hatinya. Aku tau sendiri itu. Dan itu yang buat aku percaya kalau kamu suka sama aku bukan cuma omong kosong. Kamu buktikan dengan sungguh-sungguh. Aku percaya kamu sekarang. Aku nyaman cerita apapun ke kamu. Aku bisa jadi diri aku sendiri kalau sama kamu. Bukan jadi pribadi yang ngga aku suka. Dan kamu, selalu terima aku dengan apa-adanya. Kamu sosok sempurnya yang aku punya.
Oh iya, waktu itu kamu titip salam ke bapak kan? Aku udah sampein. Kata bapak, salam balik. Ibu juga sama. Salam balik juga katanya. Aku cerita ke ibu kalau aku lagi suka sama kamu. Aku cerita, gimana caranya aku bisa suka ke kamu. Kata ibu waktu selesai aku cerita dia bilangnya, "Kalau kalian berdua saling cinta, bawa anak itu ke sini. Ibu mau lihat orangnya".
Dari dulu, ibu selalu bisa nilai orang dari wajahnya aja. Enggak tau ilmu dari mana, yang jelas penilaiannya selalu bener. Dan aku selalu terlambat buat sadar. Menyesal sih. Tapi selagi kamu orangnya. Aku percaya sepenuhnya. Aku tau kok, kalau ibu juga bakal suka kamu.
Kamu itu, nggak mudah marah. Kamu selalu pintar buat kontrol emosi. Kamu selalu bisa bikin aku kagum sama perasaan yang nggak pernah menyerah buat bahagiain banyak orang. Kamu pingin bantu lebih banyak orang. Meski banyak juga yang pandang kamu sebelah mata. Tapi aku percaya sama mimpi kamu. Kamu bakal jadi orang hebat di masa depan nanti. Dan kamu tau kan, orang hebat selalu punya sosok hebat di sampingnya. Dan aku ingin jadi di sebelah kamu. Jadi sosok yang kuatin kamu.
Kamu sering bilang, kalau jadi orang harus bisa kontrol ego. Kalau jadi orang harus bisa kontrol emosi. Aku belajar banyak dari kamu. Kamu yang sabar hadapin aku, padahal aku sering buat kamu kecewa. Dan betapa beruntungnya aku, kamu nggak pernah marah. Kamu selalu peluk aku. Kamu selalu hibur aku. Kamu selalu ramah ke aku. Meski akhirnya kamu cuman minta satu hal. Jangan pernah pergi waktu kamu susah. Dan kamu selalu bilang kalau kamu, sayang aku.
Aku juga sayang kamu.
Makasih, sudah pilih aku sebagai teman hidup kamu. Makasih sudah mau menerimaku. Makasih sudah setia sama aku. Makasih sudah selalu ada buat aku. Makasih sudah menikahi aku. Aku bahagia. Dan aku senang, karena kamu adalah orangnya. Impian buat hidup di kota yang aku cinta sama orang yang aku cinta juga, adalah anugerah terindah dari tuhan buat aku. Buat kamu dan aku. Buat kita berdua.
Komentar