Little Princess

    Jam 4.00 pagi, saat jam dimana kebanyakan orang baru saja terlelap. Saat itulah, dia terbangun dari tidur malamnya. Dia yang seorang wanita dengan perasaan gundah mulai beranjak dari kasur nyaman yang di tidurinya. Menuju tempat biasa dia mengambil air wudhu, membasuh tubuhnya dengan air. Subuh itu. Sajadah hangat yang senantiasa menjadi teman berceritanya selalu bisa memberikan damai untuk dirinya. Sujud yang tak pernah terlupakan rasanya, selalu bisa membuatnya merasa bahagia. Wanita itu selesai dengan pagi yang damai. Memulai aktifitas rutin seperti biasa. Dia mulai tersenyum bahagia. 

    Dering Hp-nya berbunyi. Pesan singkat masuk, lalu dibacanya. "Selamat Pagi Little Princess". Pesan masuk yang selalu dia tunggu setiap harinya. Pesan dari seseorang yang tidak pernah melupakannya. Seseorang yang mencintainya dengan sederhana, dengan secukupnya. Dan di waktu yang sama, wanita itu kembali tersenyum manis. Lalu dia membalas, "Selamat Pagi".

    Dengan hati yang berseri, hingga membuat mentari pagi itu terasa sempurna. Wanita itu memulai harinya. Hingga datang waktu petang. Pesan yang ditunggunya kembali menyapa. "Sudah pulang kerja? Bagaimana harinya? Bahagia?" Dengan cepat dia menjawabnya dengan kata, "Alhamdulillah, kamu sendiri bagaimana?"

    Percakapan di antara keduanya berlanjut via suara, mereka berdua sama-sama bercerita mengenai hari mereka satu-sama lain. Perasaan yang hadir itu seperti mimpi yang menjadi nyata. Keadaan yang di damba oleh semua orang, kini terjadi kepadanya. Bagi si wanita, ini adalah hal sederhana yang bisa membuatnya jatuh cinta. Hal yang seharusnya bisa dilakukan oleh semua orang, tapi selalu dilupakan. Hal yang bisa membuat perasaan lega, tapi jarang orang yang menyadarinya. Dan kini, sosok yang sempat dia buat kecewa berubah menjadi rumah yang dia cinta.

    Wanita itu bilang, kalau hari ini banyak orang baik yang berada di sekelilingnya. Dia bercerita tentang teman kantornya, tentang kebahagiaan yang menghampirinya meski pada akhirnya dia selalu ingat tentang sang pemberi pesan. Katanya, "Hari ini aku seneng banget, Ibu Rini kasih perhatian lebih sama aku, dia inget kalau aku pernah bilang kalau aku nggak bisa makan daging selain ayam. Dan hari ini, dia membelikan makanan khusus buat aku."

  Setelah saling bercerita tentang perjalanan hati satu sama lain, wanita itu bercerita tentang perasaannya. Tentang alasan kenapa dia bisa jatuh cinta. Kata dia, "Aku nggak pernah tau apa yang terjadi kemarin, yang jelas aku kangen kamu waktu kamu nggak kasih kabar selama beberapa hari. Aku ingin banget kirim pesan, tapi aku takut kamu marah. Kamu tau, kalau aku selalu takut waktu aku salah."

    "That's okay, I'll be here. Even you broke me, I will stay with you. That's because I love you more than I love myself."

    Kembali mendengar kata-kata yang dia rindukan, membuat haru air matanya jatuh. Wanita itu menangis bahagia. Dia sadar, bahwa rumah dia untuk pulang selalu saja sama meski dia sempat pergi. hingga dunia membuatnya sadar, bahwa sejauh apapun kita pergi, tempat paling nyaman tetaplah rumah yang nggak pernah memberi tuntutan kepadanya. Rumah yang selalu memberinya ketenangan. Dan wanita itu mengucap syukur untuk yang pertama kalinya.

     "Aku minta maaf, aku minta maaf karena sudah buat kamu kecewa. Aku minta maaf karena aku sempat lupa kalau kamu adalah sosok yang aku butuhkan. Aku tau kalau aku ingin lebih, tapi kenapa waktu aku kejar hal itu, aku semakin jadi seperti orang tanpa tujuan. I'm lost, dan setelah aku sadar bahwa kamu adalah rumah yang nggak pernah berubah, aku sepertinya juga jatuh cinta sama kamu. Aku sayang kamu", Kata si wanita.

       Dan jam menunjukkan pukul 10.00 malam. Percakapan mereka berdua selesai. Semenjak hari itu, Si wanita memilih untuk mulai mencintai rumahnya. Mencintai sosok yang selalu ada, mulai menyisipkan jadwal baru di hidupnya untuk bisa bertemu dengan kekasihnya. Iya, si wanita telah resmi punya kekasih dalam hidupnya. Karena dalam obrolan penutup yang mereka berdua ucapkan adalah ungkapan untuk saling menjaga satu sama lain.

     "Nggak apa, nggak semua hal harus terburu-buru. Mungkin aku yang diharuskan menunggu lebih lama, meski akhirnya aku tau bahwa kamu memilihku. Aku seneng, kalau kamu juga seneng. Jadi, Am I can be yours until the we can meet our God in heaven?"

       Dan si wanita bilang, "Yes, You can be mine, from now and forever".

Komentar

Postingan Populer